Halaman

Cari Blog Ini

November 03, 2025

Memburu Bangau, Melepas Angsa

Di zaman ketika semua orang tampak sibuk “mengejar sesuatu”, kita kadang lupa memastikan apa yang sebenarnya sedang kita kejar. Ada yang mengejar karier, tapi kehilangan keluarga. Ada yang memburu pujian, tapi kehilangan ketenangan. Ada pula yang sibuk menata citra di media sosial, padahal kehidupan nyata sudah berantakan seperti meja makan selepas pesta.

Kita ini, jangan-jangan, sedang seperti orang memburu bangau, melepas angsa. Bangau itu indah kalau terbang, tapi sulit ditangkap. Angsa memang tak segesit itu, tapi setia di kolamnya —memberi ketenangan bagi siapa pun yang tahu menghargai diam. Tapi manusia modern tak betah pada yang tenang. Kita lebih senang kejar-kejaran dengan ilusi yang tak pernah berhenti menggoda.

Dalam urusan kerja misalnya, kita rela begadang demi bonus. Dalam urusan cinta, banyak yang mengejar “yang sempurna di mata kamera”, padahal “yang sederhana di dunia nyata” sudah lebih dari cukup untuk membuat hati tenteram. Bahkan dalam urusan spiritual, sebagian orang lebih sibuk memamerkan ibadah daripada merasakan maknanya.

Semua karena kita ingin terlihat terbang tinggi seperti bangau, bukan hidup damai seperti angsa. Padahal, di ujung hari, yang kita butuhkan bukan sayap yang indah, tapi tempat pulang yang teduh.

Jadi, sebelum kembali memburu apapun hari ini —entah promosi, perhatian, atau pengikut baru— coba tengok dulu: jangan-jangan yang kita lepaskan justru angsa yang selama ini setia di taman hati. Karena pada akhirnya, yang bikin hidup berarti bukan seberapa jauh kita terbang, tapi seberapa banyak yang masih mau menunggu kita kembali.

Dan kalau itu belum cukup untuk menyadarkan, ingat saja: jangan sampai kita benar-benar menjadi orang yang memburu bangau, melepas angsa.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar