Sebagian orang mengeluh karena
peluang tak juga datang. Mereka menunggu dengan sabar, bahkan berdoa dengan
tabah, tapi tak ada tanda-tanda datangnya “peluang” yang dinanti sepanjang
waktu. Mungkin karena mereka lupa: peluang itu bukan makhluk hidup yang bisa
berjalan sendiri menghampiri kita.
Peluang itu lebih mirip bayangan —ia muncul hanya ketika ada cahaya dan gerak. Kalau kamu diam di tempat, jangan heran kalau bayangan pun tak terlihat. Sementara banyak orang sibuk menunggu pintu kesempatan terbuka, sebagian lainnya memilih membuat pintunya sendiri, bahkan kalau perlu, memasang engselnya dengan tangan gemetar tapi yakin.
Banyak
hal besar lahir bukan karena kebetulan, tapi karena ketidaksabaran menunggu.
Orang yang menciptakan peluang biasanya bukan yang paling pintar, tapi yang
paling gelisah melihat waktu terbuang. Ia tidak menunggu ombak datang; ia
justru membuat perahunya lebih dulu.
Kadang
peluang memang tak datang karena sedang menunggu kamu cukup berani untuk
menciptakannya. Dunia punya cara unik menguji kesiapan seseorang —bukan dengan
memberi hadiah, tapi dengan memberi alasan untuk berhenti. Yang bertahan,
dialah yang akhirnya menciptakan peluang dari kekosongan.
Jadi,
kalau peluang tak juga mendatangimu, jangan ganti arah doa —ganti saja
langkahmu. Karena bisa jadi, Tuhan sudah menyiapkan panggung, hanya menunggu
kamu menyalakan lampu dan mulai beraksi di sana. ***
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar