“Jangan mempersulit hidup yang
sudah sulit,” kata seorang teman kepada teman dari temannya. Kalimat sederhana,
tapi seperti tamparan halus bagi siapa pun yang suka membuat rumit hal yang
sebenarnya bisa selesai dengan senyum dan sedikit sabar.
Hidup ini memang tidak dirancang untuk mudah. Bangun pagi saja sudah perjuangan, apalagi bangun rumah. Tapi anehnya, banyak orang justru menambah kesulitan dengan pikiran dan sikapnya sendiri. Sudah tahu macet, masih ngotot lewat jalur yang sama. Sudah tahu uang pas-pasan, tetap ingin terlihat berlebihan. Sudah tahu capek, tapi masih buka media sosial buat membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Padahal
sering kali, bukan keadaan yang membuat hidup terasa berat, melainkan cara kita
memandang dan menanganinya. Orang yang tenang bisa menertawakan masalah, tapi
yang panik malah menambah daftar masalah. Kadang solusi tidak perlu
pintar —cukup sadar kapan harus berhenti ngotot.
Mungkin
benar kata pepatah lama yang belum sempat ditulis: sebagian besar stres berasal
dari keinginan terlihat baik-baik saja. Kita sibuk memoles citra, bukan
menyembuhkan luka.
Jadi
kalau hidupmu terasa rumit, coba lihat siapa yang bikin rumit. Bisa jadi bukan
atasanmu, bukan pasanganmu, tapi kamu sendiri —dengan ekspektasi yang terlalu
tinggi dan drama yang terlalu sering.
Hidup
ini sudah cukup sulit tanpa perlu ditambah kerumitan dari pikiran yang
overacting. Kadang cara terbaik untuk memudahkan hidup adalah berhenti
memperumitnya.***
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar