Halaman

Cari Blog Ini

November 08, 2025

Jangan Berhenti Penasaran, Itu Anti-Aging yang Sebenarnya

Saya lupa kapan terakhir kali benar-benar belajar sesuatu dari nol. Bukan belajar untuk ujian, tapi belajar karena penasaran. Mungkin sejak lulus kuliah, saya mulai merasa “sudah cukup tahu.” Sampai suatu hari, saya mencoba memperbaiki keran bocor di rumah —dan akhirnya malah membanjiri dapur. Saat itu saya sadar: mungkin yang bocor bukan kerannya, tapi rasa ingin tahu saya yang keburu kering.

Kita sering berpikir belajar itu urusan sekolah. Padahal, belajar adalah cara paling sederhana untuk tetap "muda" —bukan muda umur, tapi muda semangat. Saya pernah membaca riset kalau otak yang terus digunakan untuk belajar bisa menunda penuaan kognitif. Tapi kalau mau bukti yang lebih nyata, coba saja lihat orang tua yang masih suka belajar hal baru: mereka lebih cerah, lebih hidup, dan sering lebih paham teknologi daripada anak muda yang malas membaca manual gadget-nya sendiri.

Saya punya tante, umur 60-an, yang sekarang sibuk bikin konten masakan di TikTok. Tiap kali scroll komentar, dia ketawa-ketawa sendiri sambil nyari tahu arti singkatan yang dia nggak paham. “Apa sih maksudnya POV?” katanya. Tapi di situlah letak semangat mudanya —bukan di kulit tanpa kerut, tapi di otak yang masih mau repot mencari tahu.

Berhenti belajar, sebaliknya, bikin kita cepat merasa “tua” —bukan karena uban atau pegal linu, tapi karena kita berhenti penasaran. Dunia terus berubah, algoritma berganti, istilah baru muncul tiap waktu. Kalau kita diam saja, lama-lama dunia terasa asing, dan kita cuma bisa mengeluh: “Anak sekarang aneh-aneh.” Padahal yang sebenarnya aneh, mungkin kita yang sudah berhenti update.

Saya jadi paham kenapa orang bilang, “Tubuh menua karena waktu, pikiran menua karena berhenti ingin tahu”.

Karena tiap kali saya belajar hal baru —bahkan cuma memahami kenapa smartphone jadi lemot— rasanya seperti isi kepala ini disiram ulang dengan semangat hidup. Mungkin memang itu rahasia awet muda yang sebenarnya: tetap belajar, tetap penasaran, dan tetap menertawakan diri sendiri saat gagal.

Dan kalau begitu, mungkin saya akan terus belajar —bukan untuk jadi pintar, tapi supaya hidup ini nggak keburu jadi “tua” sebelum waktunya.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar