Ada orang yang begitu masuk ke
ruangan, semua mata menoleh. Ada yang tersenyum, ada yang pura-pura sibuk main
ponsel. Tanpa mereka sadari, kebahagiaan sering muncul bukan karena kehadiran
orang itu, tapi karena sebentar lagi dia akan pergi.
Dunia ini punya dua tipe orang:
yang bikin bahagia ke mana pun dia datang, dan yang bikin bahagia setiap kali
dia pergi. Bedanya cuma waktu, tapi hasilnya tetap sama: semua orang di
sekitarnya merasa lega dan senang.
Yang datang mungkin merasa sedang menghidupkan suasana, tapi bagi orang lain, energinya kadang bikin lelah. Tak jarang, dia justru menjadi pusat ketegangan, bukan keceriaan. Begitu dia pamit, ruangan seolah bernapas lega, semua orang tersenyum dan suasana jadi ringan.
Dia sendiri mungkin tak sadar,
kepergiannya telah menciptakan kebahagiaan. Dunia memang lucu: niat baiknya
untuk hadir membawa suasana, tapi efek sebenarnya baru terasa saat dia
meninggalkan tempat itu.
Kadang, setelah seseorang pergi,
tawa dan senyum muncul seketika. Itu bukan karena orang itu buruk, tapi karena
ruang yang ditinggalkannya memberi kesempatan bagi orang lain bernapas lega.
Kebahagiaan bisa datang dari hal sederhana: jarak, waktu, atau kepergian yang
tepat.
Intinya, kebahagiaan tak selalu
harus tercipta saat hadir. Kadang ia baru muncul saat seseorang pergi. Dan
lucunya, kita baru sadar betapa lega dan bahagianya suasana saat ia pamit.***
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar