Halaman

Cari Blog Ini

Oktober 14, 2025

Jari Hati, Tanda Cinta yang Bisa Jadi Duit

Sekarang gaya foto dengan isyarat jari hati lagi ngetren di mana-mana. Anak muda, pejabat, sampai ibu-ibu pengajian — semua merasa perlu mengangkat dua jari membentuk hati mini di depan kamera. Kadang lucu, kadang juga bikin geli, apalagi kalau dilakukan oleh bapak-bapak berperut buncit yang tampak kikuk, atau ibu-ibu polos yang matanya masih bingung antara senyum atau malu. Tapi ya begitulah, zaman ini memang suka memaksa kita memainkan permainan yang belum tentu ingin kita mainkan — demi terlihat kekinian
.

Yang menarik, buat sebagian orang Indonesia, bentuk jari itu bukan hal baru. Jauh sebelum K-pop mempopulerkannya sebagai simbol cinta, gerakan menyilangkan jari jempol dan telunjuk itu sudah lama jadi kode universal: uang. Biasanya disertai gerakan kecil — digesek-gesekkan sedikit — sebagai isyarat halus untuk minta uang atau persenan. Anak kecil pun tahu kalau kedua jari itu digosok-gosokkan, artinya bukan cinta, tapi: “duit, mana duit?”.

Maka, setiap kali lihat orang bergaya dengan finger heart, buat sebagian dari kita, refleks muncul tawa kecil. Bukan karena romantis, tapi karena ingatan lama ikut muncul. Tanda yang dulu jadi sinyal ekonomi jalanan kini jadi simbol global kasih sayang. Sebuah pergeseran makna yang unik — dari urusan perut ke dunia digital, dari isyarat minta uang jadi gaya ekspresi cinta.

Tapi mungkin memang begitulah dunia hari ini: serba tumpang tindih, serba bisa ditafsir ulang. Tanda cinta bisa dianggap tanda minta uang, dan sebaliknya, tanda minta uang bisa dianggap ekspresi sayang. Semua tergantung siapa yang membaca, dan dengan niat apa jari itu diangkat.

Lagi pula, di zaman ini, cinta dan uang sering datang beriringan. Sulit membedakan mana yang lebih kuat hari ini: cinta yang bikin uang mengalir, atau uang yang bikin cinta bersemi. Yang jelas, dua-duanya butuh jari — dan sedikit gaya.

Lucunya, simbol yang dulu berarti "uang" kini disebut "hati". Tapi entah kenapa, dua-duanya masih punya daya magis yang sama — sama-sama bikin orang tersenyum, sama-sama bikin hati berdebar, dan kadang... sama-sama bikin dompet menipis.

Pada akhirnya, jari hati tak sekadar soal cinta atau uang. Ia cermin zaman: bahwa di balik semua gaya, kita hanya ingin dianggap hangat, diterima, dan... tidak keluar duit banyak. Mungkin, itu juga bentuk cinta paling realistis hari ini.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar