Seri Belajar Seumur Hidup: Karena Karyawan juga Murid
“Karier itu perjalanan belajar yang berakhir di pensiun, bukan di wisuda. Tidak ada toga, tapi ada bekal pengalaman yang dibawa pulang.”
Naik kelas di kantor bisa berupa promosi jabatan, bisa berupa tanggung jawab lebih besar, bisa juga pindah ke perusahaan lain dengan posisi lebih baik. Tapi berbeda dengan sekolah, naik kelas di kantor tidak selalu otomatis. Tidak ada ujian akhir semester yang jelas. Tidak ada guru yang memberi tahu: “Kamu sudah siap naik tingkat.” Semua harus diperjuangkan, kadang dengan kerja keras, kadang dengan keberanian mengambil risiko.
Dan menariknya, tidak ada kelulusan.
Tidak ada hari wisuda di mana kita bisa melempar topi toga dan berkata,
“Selesai sudah belajar saya.” Bahkan setelah pensiun, kita masih tetap belajar:
cara mengelola waktu luang, cara menjaga kesehatan, cara merawat hubungan
dengan keluarga. Hidup ini sekolah panjang yang tidak punya garis finish.
Mungkin inilah yang membuat banyak
karyawan bingung: mereka menunggu kelulusan yang tidak pernah datang. Mereka
menanti tanda resmi bahwa “pelajaran sudah berakhir”. Padahal, yang ada
hanyalah babak baru. Dari staf menjadi supervisor, dari supervisor menjadi
manajer, dari manajer menjadi direktur—semua hanya naik kelas, bukan kelulusan.
Karena itu, penting bagi setiap
karyawan untuk membuat rapornya sendiri. Jangan hanya menunggu atasan menilai.
Tanyakan pada diri sendiri: apakah saya lebih sabar daripada tahun lalu? Apakah
saya lebih terampil menghadapi masalah? Apakah saya lebih berani mengambil
keputusan? Jika jawabannya ya, berarti kita sudah naik kelas, meski mungkin
kantor belum menyadarinya.
Kantor adalah sekolah yang tidak
pernah libur, dan kehidupan adalah universitas tanpa wisuda. Tidak ada
kelulusan, karena pelajaran selalu berlanjut. Dan mungkin itu justru indahnya:
kita bisa terus belajar, terus tumbuh, terus menemukan makna baru, sepanjang
hayat.***

Tidak ada komentar:
Posting Komentar